Tingkah laku dalam ini betul-betul ganas. Di luar perairan pantai dia merampas sebuah yang sedang lewat dan sesudah memindahkan muatannya tetapi tidak penumpangnya, dia bakar itu di tengah laut. Kesemua penumpang yang ada di atas , termasuk wanita dan anak-anak, musnah. Ketika dia sampai di dengan congkak minta agar mengahalau semua Muslim dari pelabuhan. Ketika bimbang, menangkapnya dan membunuhnya, dan menyisihkan 37 pelaut-pelaut lantas dibomnya pelabuhan itu. Murka tetapi tak berdaya orang-orang mengabulkan permintaan . Dalam perjalanan pulang mendirikan beberapa koloni di Timur. Untuk hasil karya ini dia peroleh hadiah besar dari , diberi gelar, diberi perkebunan, diberi jaminan pensiun dan rupa-rupa hadiah uang. tidak kembali ke hingga tahun 1524 ketika baru mengangkatnya jadi muda . Beberapa bulan sesudah tiba di dia jatuh sakit dan meninggal di sana bulan Desember 1524. Dia akhirnya dimakamkan kembali di Lisabon. beristri dan punya tujuh anak. Arti penting utama perjalanan adalah karena dia membuka jalur laut langsung antara dan serta Timur Jauh, yang faedahnya bisa turut dikecap oleh banyak negara. Dalam jangka pendek, faedah terbesar karuan saja jatuh pada . Melalui jalur perdagangan baru ke Timur, negeri yang tadinya melarat ini di pinggiran yang berbudaya mendadak sontak jadi negeri terkaya di . dengan cepat mendirikan koloni-koloni jajahan di seputar Samudera Indonesia. Mereka punya benteng-benteng dan pos-pos serdadu di , Indonesia, Madagaskar, di pantai timur dan di banyak tempat lagi. Ini sudah barang tentu merupakan tambahan belaka dari daerah yang mereka sudah kuasai seperti Brasil dan daerah-daerah jajahan lainnya di belahan barat yang sudah mereka bangun bahkan sebelum perjalanan . Orang-orang berhasil mempertahankan daerah-daerah jajahan ini hingga pertengahan abad ke-20. Pembukaan jalur perdagangan baru ke oleh membawa akibat kemunduran luar biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya menguasai jalur perdagangan di Samudera Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim ini segera sepenuhnya dikalahkan dan tempatnya digantikan oleh . Lebih jauh dari itu, jalur perdagangan lewat darat antara ke menjadi tidak berguna karena jalur laut lewat yang dirintis oleh jauh lebih murah. Ini merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman maupun kota-kota perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya menguasai perdagangan ke Timur. Tetapi, bagi lainnya ini berarti barang-barang dari Timur Jauh berharga lebih murah daripada semula. Akhirnya, pengaruh terbesar dari perjalanan tidaklah terhadap atau Timur Tengah, tetapi lebih banyak terhadap dan Tenggara. Sebelum tahun 1498 terpencil dari . Memang, sepanjang sejarah merupakan satu negeri berdiri sendiri, kecuali ada pengaruh luar yang datang dari arah barat laut. Perjalanan mendobrak keterasingan ini dan menyuguhkan hubungan langsung dengan kebudayaan lewat jalur laut. Pengaruh serta kekuatan tumbuh lebih mantap dan lebih kuat di , hingga pada pertengahan abad ke-19 seluruh anak benua itu jatuh ke bawah kekuasaan mahkota. (Perlu dicatat, inilah satu-satunya saat dalam sejarah bahwa dipersatukan di bawah satu). Sedangkan untuk Indonesia, mulanya sekedar peroleh pengaruh , kemudian seluruhnya jatuh di bawah kekuasaan . Hanya sesudah pertengahan abad ke-20 daerah-daerah ini memperoleh otonominya.
7 tahun yang lalu